Tentang Maile

Selamat Datang

Selamat bergabung di perjalanan #MemutusRantai #BebersihBatin bersama aku, Maile (lahir bernama Lolitya Anindita). Aku akan menjadi teman/mentor/partner perjalanan healing kamu, karena aku paham betul betapa beratnya dan betapa kadang terasa sendiri menghadapi tantangan perjalanan masuk ke dalam diri.

Maka dari itu aku hadirkan Telusuri, sebuah ruang aman untuk saling mendukung perjalanan menyelami diri, relearning/unlearning, dan purifikasi diri. Telusuri berisi kursus online, support group online, dan produk pendukung self-healing secara emosional, fisik, dan spiritual dengan jalan kasih sayang tanpa syarat untuk diri sendiri (unconditional self-love). Pengabdian kasih sayang terdalam dariku adalah kata-kata penuh realita kebenaran. Aku akan mengucapkannya, walaupun sangat pilu atau berat untuk diucapkan.

“Speak the truth EVEN WHEN it is bitter.” –Muhammad SAW

miguel-bandeira-6vHGBZ2A5Rc-unsplash
iswanto-arif-VziuvwpGatM-unsplash
mohsen-ameri-3hiVgZkxr7g-unsplash

Perjalanan Menyelami Diriku

Sekitar bulan September 2019, aku dihadiahi oleh-Nya sebuah gerbang masuk ke dalam diri berupa gejala depresi, sebuah diagnosa yang aku ketahui baru sekitar enam bulan setelahnya. Aku mencoba program apapun yang hadir di hadapanku, untuk bisa mengatasi perasaan tidak berharga mendalam itu serta setidaknya lebih mampu mengasuh anak, hingga aku dikenalkan pada self-healing dengan meditasi dan journaling. 

Sesuatu di dalam diriku jadi menyala dan merasa kembali ada rasa berdaya. Kesadaran aku akan “bagasi” batin aku juga semakin terbuka, bahwa ternyata selama ini hidup dengan segudang luka dari wounded inner child. Suatu hal yang tidak pernah aku sangka, karena selama ini merasa punya “masa kecil yang bahagia”. Berbagai gejala fisik juga semakin terlihat benang merahnya pada pengalaman masa kecil. Kesadaran pola penderitaan juga jadi terlihat pengulangannya sepanjang hidupku. Sebuah proses membuka mata selebar-lebarnya bahwa wounded inner child mempengaruhi semua aspek jalannya hidup ini. Sejak itulah terbuka jalanku untuk terus fokus menyelami diri & purifikasi secara holistik. The only way out is IN.

Di perjalanan ini dan dari praktek meditasi, aku menjumpai kenyataan bahwa setiap orang adalah praktisi energi (energy worker) dan semuanya adalah energi, disadari ataupun tidak.

Semuanya awalnya berbentuk energi, lalu kemudian menjadi bentuk fisik yang terdeteksi oleh indera kita. Kita adalah mikrokosmos yang berinteraksi dengan makrokosmos, itu benar terasa di perjalanan healing aku. Dari kesadaran riil tentang interaksi ini, aku jadi mendalami astrologi (terutama birth chart), pergerakan energi benda langit, energi frekuensi bumi, dan hal-hal energi alami lainnya yang sangat mempengaruhi konstruksi diri fisik kita dan dapat kita pahami untuk bantu menyelami diri.

Dari kekaguman akan efek riil praktek meditasi, aku mencari akar-akarnya pada tradisi Islam. Aku mencari-cari karena yakin pasti ada. Akhirnya aku bertemu dengan ilmu ihsan dalam agama Islam, yaitu ajaran Tasawuf dan praktek sufisme. Sisi hakikat dan inti dari Al-Quran yang ternyata malah justru sangat dekat dengan proses healing, menyelami diri, dan purifikasi diri. Sejak itu, aku makin sadar dan kokoh bahwa proses ini ternyata adalah perjalanan menuju pulang ke kehadiran-Nya melalui diri ini. Inilah haji secara hakiki.

Sebuah Ruang yang Bertumbuh

Telusuri adalah wadah yang akan terus mengalami kedalaman dengan semakin mendalamnya perjalanan healing aku sendiri. Artinya, aku dapat memastikan bahwa kelas ataupun kursus yang aku tawarkan pasti akan terus diperbaharui dengan versi-versi selanjutnya mengikuti perjalanan aku ke dalam diri. Materi-materi kursus yang kamu beli akan terus “hidup” mengikuti perjalanan aku berpraktek. 

Semua ilmu ataupun informasi yang aku bagikan di ruang ini bukan hanya konsep atau teori, tapi berdasarkan pengalaman nyata aku pribadi dalam dedikasi serta fokus praktek menyelami diri dan purifikasi sejak tahun 2020. Aku akan bercerita konsep ataupun teori berdasarkan realita dan pengalaman.

Ruang ini juga tidak mendukung praktek-praktek yang mengganggu koneksi diri pada Tuhan YME, seperti Reiki, energy healing, pranic healing, Access Bars, Quantum Touch, ataupun praktek healing instan lainnya dengan berbagai nama merk yang hanya membutuhkan pelatihan sertifikasi. Telusuri juga tidak mendukung praktek-praktek yang menggunakan konsep penyambung atau mediumship yang bukan merupakan bakat spiritual alami seseorang, seperti tarot reading, oracle cards, ataupun menyambung pada spirit guides, “malaikat”, nenek moyang (ancestors), dan sejenisnya. Ruang ini juga tidak mendukung praktek-praktek yang melihat bahwa sisi gelap di dalam diri perlu dibiarkan serta diterima sebagai bagian dari diri, seperti ajaran-ajaran New Age yang merebak di kebanyakan jalur spiritualitas populer. Kita sudah secara fitrah terkoneksi pada-Nya untuk memahami apapun di alam semesta ini, dan yang perlu dilakukan adalah proses #BebersihBatin dan memberi Cahaya pada sisi gelap itu, supaya koneksi dengan-Nya semakin terasa dan kesadaran-kesadaran semakin muncul dengan sendirinya.

Aku juga tidak berpraktek sebagai “healer”. Di perjalanan ini aku menjumpai sebuah kenyataan bahwa TIDAK ADA seorang pun yang bisa menjadi “healer”, dan tidak ada hal eksternal apapun yang bisa menyembuhkan kita. Bukan obat, bukan psikolog/psikiater, bukan dokter, bukan ahli kesehatan holistik, bukan dukun, bukan hal eksternal apapun, hanya dirimu sendiri lah yang bisa menyembuhkan dirimu. Kekuatan itu sudah ada di dalam kamu. Aku hanya membantu kamu untuk bisa lebih melihatnya, dan mampu mempraktekkan dengan mandiri. Kita sudah terlahir MAMPU.

Menjadi Wadah Kosong atau “Hollow Bone”

Para nabi, guru, pejalan spiritual, pejalan cinta, mystics sebelum kita adalah praktisi perjalanan menjadi hollow bone. Secara lintas budaya, syaman dari banyak suku menggunakan analogi yang berbeda seperti wadah kosong (empty vessel), buluh kosong (hollow reed), bambu kosong (hollow bamboo), atau khalifatullah dalam tradisi Islam. Metafora ini merujuk pada kondisi hidup seorang manusia sebagai wadah/selang yang jernih dan terbuka, sehingga Diri Sejati dan nama-nama/kekuatan Ilahiyah dapat hadir secara fisik di muka bumi melalui kita. Perjalanan menjadi wadah kosong merupakan perjalanan integritas rasa, pertanggung jawaban total, dan pemurnian. Ini adalah jalan yang menantang dan berat – karena luka/pola pikir destruktif/victimhood membuat ego kita sangat kuat. 

Hollow bone adalah jalan yang aku ikrarkan untuk lalui sebagai komponen utama melaksanakan misi diri (sebagai pemandu healing/teacher/counselor dalam kehidupan selaras misi Diri Sejati serta intim dengan Sang Pencipta), dan jalan yang aku coba ajarkan kepada siapapun yang masuk ke wilayah pemanduan aku.

Di awal-awal pemahaman penuh bahwa aku ada di jalan hidup pemanduan purifikasi diri dan self-healing, aku menyadari sepenuhnya bahwa kemungkinan besar suatu saat aku akan membawakan sesi-sesi energi. Namun, aku berpikir dengan logika bahwa pemanduan tersebut tidak mungkin aku lakukan dalam waktu dekat, mengingat begitu banyak luka batin yang perlu aku bersihkan. Ternyata akhir tahun 2022 muncul panggilan yang kuat dari dalam diri bahwa aku siap untuk mulai membawakan sesi purifikasi energi. Hadirlah rasa takut melukai orang, tak layak karena belum “bening”, dan keraguan atas kemampuan diri. Begitu banyak perasaan rendah dan hina yang hadir, dan perlu aku bersihkan lagi. Lalu aku teringat akan semua konsistensi dan komitmen praktek self-healing, purifikasi fisik, purifikasi batin, hidup penuh total surrender dan cinta tanpa syarat, serta ikrar-ikrarku dalam berbagai doa hanya pada jalanNya. Bahwa sepertinya aku sudah cukup layak untuk menjadi wadah olah energi, terutama aku pribadi tidak merencanakannya dan bahkan tidak menginginkannya. Tugas ini bukanlah berasal dari keinginan ego aku. 

Olah energi (energy work) ataupun purifikasi energi (energy clearing) HANYA bisa dilakukan oleh individu yang memang terpanggil pada pengabdian wilayah energi, sudah purifikasi dirinya dengan sangat mendalam pada semua lapisan tubuhnya, dan berikrar untuk hidup melayani jalan keintiman pada Tuhan YME. Menyambung dengan itu, tidak ada hari dimana aku tidak purifikasi diri. Aku tidak lagi mengotori tubuh ini dengan aneka asupan makanan/kegiatan/relasi yang merendahkan ataupun berbalut kekerasan. Aku menjaga wilayah energiku setinggi mungkin untuk mampu menavigasi hidupku sendiri dengan lebih mudah. Pola asupan makananku adalah sekitar 98% plant-based, tanpa ternodai oleh energi vibrasi rendah dari pembunuhan hewan serta inflamasi sel tubuh dari produk hewani. Aku juga tidak mengizinkan senjata biologis/elektromagnetik/spiritual bernama vaksin serta booster Covid-19 disuntik ke tubuhku. Aku sepenuhnya berdedikasi di perjalanan aku sendiri untuk #PurifikasiDiri dan intim denganNya, maka aku dapat memandu.

Praktek #TelusuriDiri

Apa yang aku tawarkan adalah sebuah pemanduan (guidance) dan petunjuk jalan untuk purifikasi, sebuah jalan yang harus aku lalui duluan supaya bisa menunjukkannya pada orang lain. Semakin aku mampu mencintai diriku seutuhnya, semakin aku mampu menaungi kasih sayang pada ruang ini. Semakin dalam aku menyelami diri, semakin aku mampu menunjukkan praktek menyelami diri pada orang lain. Kemampuan aku untuk menaungi orang lain setara dengan kemampuan aku menaungi diriku sendiri. 

Aku memandu dengan praktek purifikasi pada semua lapisan tubuh. Tubuh kita holistik, maka #BebersihBatin akan semakin hadir kalau lapisan-lapisan lain juga dibersihkan. Pemanduan dasar aku adalah undangan untuk praktek “3 pilar purifikasi”, yaitu eliminasi, tambahkan, dan detox/cleanse lapisan tubuh fisik. Untuk lapisan tubuh non-fisik dimulai dari #30HariMeditasi dan journaling, serta keterampilan membaca pola trigger (pemicu) lukamu sendiri, bertindak penuh unconditional self-love, dan bersedia unlearning/relearning dalam hidup. Aku tidak kirim-kirim energi, atau ”membaca” energi kamu. Semua obatmu sudah ada di dalam dirimu, maka yang dibutuhkan adalah partner untuk menujukkan praktek purifikasi, sehingga obat dan pesan dari dalam dirimu bisa muncul dengan BENING. Tugasmu adalah praktek, dan bersedia take action yang berarti, demi dirimu sendiri.

Aku praktek berbagai metode Self-Healing (dengan level yang berbeda-beda), seperti naturopathy, homeopathy, meditasi, journaling, yin yoga, finger hold, astrologi, nutrisi holistic, herbalisme, sound healing, energi dari mineral dan kristal, Human Design, sistem energi tubuh melalui chakra/titik latifah (lataif al qalb), dsb. Aku juga berdedikasi untuk praktek relearning Al-Quran, dan absolute truth yang ada di dalamnya. Hidup sepenuhnya dalam Islam, yaitu salam (peace) dan aslama (total surrender to God) adalah ikrarku. Pemanduan aku fokus pada kekuatan praktek holistik yang didasari oleh ilmu intelektual yang mendetail, serta totalitas untuk kesediaan bertindak menyelaraskan ulang puluhan PR diri. Bukan seperti kebanyakan pengajar spiritualitas berbasis keilmuan Tasawuf/filsafat/puisi Rumi/New Age di Indonesia yang penuh spiritual bypassing, seolah-olah kembalinya diri ke fitrah asli kita akan otomatis terjadi seiring semakin banyak melahap buku atau pengetahuan intelektual dengan minim tanggung jawab pemurnian puluhan aspek hidup. Mengerti tentang jalan cinta, SANGAT BERBEDA dari berjalan dan melangkah di jalan tersebut. Pun juga sebaliknya, transformasi level permukaan dan mudah mentok ala konseling psikologi, karena pemanduan ini termasuk mental health dan bahkan melebihinya. Aku sudah berpengalaman melalui itu semua maka bisa BICARA realita. 

Semua pemanduan protokol purifikasi fisik yang aku pandu berbasis evidence-based, klinis, dan research-based. Aku SANGAT memilih “guru/institusi” yang layak untuk panduan purifikasi fisik, karena rekomendasi praktek kesehatan holistik di Indonesia banyak yang justru tidak aman, dan berdampak buruk.

Selayaknya seekor paus, kita akan mengambil napas lalu menyelam ke bagian-bagian terdalam diri yang begitu gelap. Bagian-bagian yang tidak disadari keberadaannya oleh orang lain, bahkan diri kita sendiri. Kita akan mengunjungi wilayah-wilayah gelap itu dengan membawa bekal Cahaya dari permukaan. Menyinari bagian itu dengan kasih sayang & penerimaan, sehingga gelapnya hilang. Kita akan kembali berenang ke permukaan, dan kini mampu bernapas lebih lega. Setelah proses menyelam, kita membawa kesadaran, penerimaan kenyataan, melepaskan hal-hal yang tidak layak dipegang, dan semakin mampu beraksi dengan penuh kasih sayang tanpa syarat pada diri sendiri. Berjalan, beristirahat, lalu siap menyelam lagi.

Menyelami diri dan purifikasi adalah sebuah perjalanan melepas “bagasi” supaya hidup kita MAMPU “terbang” dalam cinta tanpa syarat, kedamaian, kekuatan yang kokoh, keberhargaan secara internal, dan mampu masuk ke jalan hidup yang ditetapkan-Nya. Benda apapun perlu menjadi ringan untuk dapat melesat terbang tinggi, sama juga untukmu. Happy healing, together!

Program Beasiswa Telusuri

Dibuka! Program Beasiswa bayar semampunya untuk kamu yang merasa sangat butuh pemanduan holistic self-healing dari Maile, tapi merasa sangat kesulitan untuk menabungnya