
Berkencan dengan Utuh
Kursus mendalam untuk bangun pondasi paling mendasar relasi berpasangan dan berkencan dengan berkesadaran.
Pacaran, perkenalan, dan punya pacar adalah topik yang sangat menjadi isu sentral mayoritas orang yang belum menikah. Dari anak umur SMP hingga dewasa tua yang sedang single, pasti topik-topik mengenai percintaan tetap menjadi perhatian kehidupan. Sebagai pemandu #PurifikasiDiri dan praktisi self-healing, relasi pasangan adalah topik yang PALING menjadi bahasan di dalam perjalanan menyelami diri, karena memang luka-luka terdalam relasi keluarga disfungsional akan sangat dibangkitkan ketika kita mulai membangun keluarga kita sendiri.
Kaitannya dengan proses pra-pernikahan, mayoritas orang mungkin berkenalan/berpacaran dengan tujuan awal untuk mengenal satu sama lain, mungkin juga saling menemani, namun justru banyak berakhir saling menyakiti. Mungkin juga banyak yang berpacaran berulang kali dengan sosok yang berganti-ganti, akhirnya merasa lelah karena proses berpacaran malah menambah banyak lapisan luka pada diri. Aku tidak bisa memungkiri bahwa aku pun pernah mengalaminya. Berpacaran, tapi belum berkesadaran.
Proses berpacaran malah menambah banyak lapisan luka pada diri.
Realitanya, lama berpacaran tidak dapat menentukan kemantapan seseorang untuk menikah. Bahkan, tidak pula menjamin bahwa keduanya mampu menjalani, paham esensi berpasangan, sekaligus menikmati kehidupan pernikahan secara bersama-sama. Akhirnya, proses berpacaran pun menjadi aktivitas yang tidak terarah sama sekali. Akibat lebih beratnya lagi adalah mereka yang bersedia menikah dengan orang yang terbiasa menindas dan menginjak kemanusiaan pasangannya. Pernikahan menjadi wadah saling menindas, dan belenggu kehidupan. Itulah dampak buruk riil dari berelasi dan membuat keputusan besar hidup namun didasari oleh luka, dan tanpa role model relasi pasangan yang sehat. Semua tentu bisa dikoreksi, namun dampak kekerasan pada diri tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk diperbaiki.
Untuk itu aku mengajak Instruktur Halida untuk ikut membawakan kursus ini melalui Telusuri. Dalam sesi ini, Halida akan membagikan pemahaman dan praktik berkencan berkesadaran padamu. Bukan sekadar teori level permukaan, tetapi dengan kedalaman rasa sekaligus pengalaman nyata dari prosesnya berkencan dengan diri.
Sebetulnya bagaimana proses berpacaran dengan cara yang sehat? Bagaimana sebetulnya makna mengenal satu sama lain tanpa menyakiti? Dari status lajang hingga sekarang baru menikah, akhirnya Halida mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan paling mendasar tersebut tentang relasi pasangan berkesadaran, namun kini dengan hati yang lebih lapang. Ternyata, praktik berkencan yang sehat itu pun mampu dia bawa dan aplikasikan secara langsung di pernikahannya saat ini.
Sebelum menikah, Halida pun melalui proses yang panjang dan mendalam secara individual. Dia akhirnya mencari tahu dengan mengikuti banyak kelas persiapan pernikahan, mulai dari sudut pandang agama hingga psikologi. Sayangnya, semua kelas itu hanya sebatas teori. Proses berpacaran yang Halida jalani setelah mengikuti kelas-kelas persiapan pernikahan itu pun tetap berakhir kosong. Tidak mampu memahami secara mendalam dan utuh. Pada kursus ini, dia hadir berbagi banyak penjelasan, dan cerita pengalaman yang seharusnya kamu dengar dari orang tuamu sebelum memulai relasi berpacaran serius.
Kursus ini sangat cocok untukmu yang merasa terluka oleh proses berpacaran, memiliki visi untuk menjalani relasi pasangan yang mendalam, dan belum menikah tetapi sudah memasuki usia matang untuk pernikahan (21 tahun ke atas). Baik yang single ataupun sedang berpacaran dalam tahap serius (atau dalam proses perkenalan menuju pernikahan) akan sangat mendapat kejelasan serta ruang aman melalui kursus ini. Baca lebih lanjut mengenai perjalanan Instruktur Halida pada halaman ini.
Di kelas ini Halida membahas:
- Cerita pengalaman memahami pola luka berulang relasi percintaan
- Menyelami proses berkencan dengan diri
- Tolok ukur kesiapan berkencan dengan orang lain
- Proses membuka diri dengan berkencan dengan orang lain
- Tolok ukur berkencan sehat untuk persiapan menuju ke pernikahan
- Menavigasi persiapan secara internal dan eksternal dalam pernikahan
- Memahami dan memeluk duka dalam transisi dari lajang ke peran suami-istri
- Contoh kasus dan cara menavigasi relasi awal pernikahan
- Tolok ukur pernikahan sehat dengan pasangan
- Krusialnya dedikasi untuk berkomitmen menikah dengan diri sendiri
Kelas ini termasuk praktik:
- Panduan jurnal kontemplasi kesiapan diri dalam pernikahan
Material yang termasuk pada kursus ini adalah :
- Video rekaman kelas "Memaknai Ulang Proses Berkencan"
- Materi PDF presentasi kelas "Memaknai Ulang Proses Berkencan"
- Video rekaman kelas "Persiapan & Menghadapi Transisi Pernikahan"
- Materi PDF presentasi kelas "Persiapan & Menghadapi Transisi Pernikahan"
- Dua jenis panduan journaling dalam bentuk PDF
About Instructor
Maile Healani
42 Courses

