
Menguasai Healthy Boundaries
Kursus mendasar mengenai konsep dan praktik healthy boundaries untuk memulihkan wounded inner child dan tranformasi hidup mendalam.
Dunia psikologi banyak sudah membahas tentang healthy boundaries (batasan sehat dalam Bahasa Indonesia), namun mayoritas orang kesulitan pada tahap penerapannya. Mayoritas orang ingin kesehatan mentalnya membaik, tapi realitanya boundaries sangat sulit dilakukan kalau seseorang belum mulai #PurifikasiDiri dan menyelami diri. Hal ini dikarenakan standar relasi ala budaya Indonesia (terutama di dalam keluarga) memang menormalisasi batasan-batasan yang diinjak, dan peletakan tanggung jawab yang di luar kapasitas. Boundaries bukanlah konsep yang ada di kehidupan kita sehari-hari, bahkan sangat asing. Aku menuliskan ini berdasarkan pengalaman perjalanan sendiri, dan pengalaman memandu begitu banyak orang sejak 2020.
Boundaries juga bukanlah konsep yang ada di sistem keluarga disfungsional berisi victimhood, karena hirarki sistem keluarga ini justru dapat beroperasi optimal karena ketidak jelasan batasan, dan tidak adanya batasan. Anak yang “biasa aja memang wajar” dibentak, dicubit, dimarahi, diancam, dipaksa, invalidasi, dibebankan tanggung jawab orang tua (parentification), diabaikan, diminta masuk ke peran Tuhan sebagai tempat bersandar, dll; merupakan bukti nyata bahwa konsep boundaries yang tidak ada. Semua hal menjadi “sah” untuk dilakukan pada anak berapapun usianya (anak bayi hingga anak yang sudah sepenuhnya dewasa). Inilah juga kenapa penegakan healthy boundaries adalah salah satu praktik utama dalam memulihkan wounded inner child secara mendalam, serta menjaga kesehatan mental, emosional, fisik dan kesehatan spiritual tetap optimal.
Realita pahit yang perlu diakui oleh semua orang yang ingin melampaui wounded inner child adalah bahwa seseorang tidak akan bisa healing jika diterobos terus boundaries dia secara KONSTAN. Berdamai dengan diri tidak akan diraih jika kekacauan terus kita biarkan. Analoginya, kita habis pel bersih lantai satu rumah, lalu kita diam membiarkan orang menumpahkan air comberan di lantai tersebut. Maka self-healing wounded inner child tanpa praktik healthy boundaries adalah sebuah upaya buang-buang energi, dan tidak akan membawa transformasi hidup yang bermakna. Di kursus ini aku akan menjabarkan konsep dan pondasi praktiknya sehingga kamu dapat betul-betul relearning konsep boundaries serta mulai menerapkannya di hidup sehari-hari. Waktunya hidup sebagai tong sampah, keset, dan samsak orang lain sudah USAI!
Material yang termasuk pada kursus ini :
- Rekaman Video dari kelas "Menguasai Healthy Boundaries"
- Materi berupa PDF dari kelas "Menguasai Healthy Boundaries"
- Rekaman Video dari kelas "Menguasai Penegakan Batasan"
- Materi berupa PDF dari kelas "Menguasai Penegakan Batasan"
About Instructor
Maile Healani
40 Courses

